Senin, 18 Januari 2010

Pasang Surut Pabrikan Italy


Kisah manis Ducati ternyata tidak dirasakan pabrikan Italy lainya

Yang Kaya makin Kaya yang miskin makin miskin

Mungkin sekarang kita akrab dengan brand Ducati, Piaggio dan Aprilia. Ducati dikenal sebagai pabrikan motor besar ekslusif yang mampu merusak dominasi jepang terutama di ajang balap. Piaggio di kenal sebagai produsen motor komuter terbesar eropa. Aprilia? siapa yang tidak kenal pabrikan ini lewat aksinya di ajang balap kelas 125 dan 250cc?




Tapi ternyata banyak pabrikan asal italy yang tidak seberuntung mereka bahkan kebanyakan dari mereka sudah bangkrut sebelum saya mengetahui eksistensinya :? berikut merupakan beberapa alasan penyebab pasang surut pabrikan italy layak nya ombak yang begitu mudahnya naik dan turun

keukeh pake mesin sendiri ujung ujungnya rugi !

1. Pabrikan kadang terlalu “naif” dan saklek pada pendirianya

Konon yang membedakan produk Italy terhadap produk jepang adalah mereka berpegang teguh pada ciri khas produk mereka, sehingga mereka memiliki ciri khas tersendiri. Namun ternyata tidak semua mampu membangung brand image dan mendapat market share yang cukup dengan hanya mengandalkan ciri khas semata.

Mahal, akibatnya sepi pembeli !

2. Memasang harga terlalu tinggi demi ekslusivitas tanpa memikirkan kondisi pasar

Mv Agusta, Benelli dan Moto Morrini bisa dijadikan contoh. Pabrikan ini memang memiliki produk dengan kwalitas yang baik serta desain yang aduhai. Namun harga yang mereka patok ternyata terlalu tinggi. Ditengah krisis global seperti saat ini dimana “value for money” adalah segalanya produk yang cuma mengandalkan desain semata praktis akan ditinggalkan.

3. Jurang si Kaya dan Si Miskin terlalu lebar

Bila di Jepang pertarungan  antara 4 Yakuza terbilang cukup berimbang dimana Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki relatif sama sama kuat, hal yang berbeda dengan yang terjadi di Italy. Perbedaan antara pabrikan kecil dan besar begitu terasa. Dengan mudahnya pabrikan “kaya” seperti Piaggio untuk menguasai pabrikan kecil seperti Gilera, Derbi hingga Aprilia. Disaat brand tersebut tidak produktif dengan mudahnya brand induk “mematikan” brand tersebut demi effisiensi.

Pabrikan sekelas Aprilia saja sering melakukan blunder yang amat sederhana!

4. Jaringan 3s tidak memadai

Kondisi ini hampir menjadi ciri khas brand asal italy. Mereka memang membuat motor berkwalitas, namun tanpa adanya jaringan 3S yang memadai jangan harap konsumen akan hadir. Bahkan “penyakit” ini juga menjangkiti Aprilia. Jangan heran jika cuma  Piaggio group dan Ducati SpA yang mampu menjual produknya di luar eropa dengan jumlah yang signifikan. Itupun mereka mengakalinya dengan membuat motor dengan parts yang lebih dari 60% identik antar line up.


Bookmark and Share

Komentar :

ada 0 Pengoceh ke “Pasang Surut Pabrikan Italy”

Posting Komentar

Jangan Cuma Baca Dong
Isi Komentar Kalian ya Para Blogger
Jadikan Blog Ini Lebih Hidup Dengan Komentar Kalian

Next Previous Home